fixmakassar.com – Pemerintah bertekad menekan angka truk ODOL (Over Dimension Over Loading) hingga nol pada tahun 2027. Kebijakan ini bak pedang bermata dua, menimbulkan kekhawatiran akan lonjakan harga. Namun, pemerintah meyakinkan bahwa "pedang" ini justru akan menebas hambatan ekonomi, bukan mengiris dompet masyarakat.
Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, seperti angin segar, menunjukkan bahwa kenaikan biaya logistik hanya berkisar 3,3%. Pemicunya bukan hanya zero ODOL, melainkan kombinasi faktor seperti kenaikan harga BBM, tarif tol, biaya sewa truk, dan perawatan armada. Dampak inflasinya pun terbilang kecil, hanya 0,02%-0,14%. Lebih menggembirakan lagi, kebijakan ini justru berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi sebesar 0,06%-0,08%.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/10/2025), menuturkan, "Ada kekhawatiran masyarakat dari diterapkannya Zero Over Dimension Over Load, tapi ternyata hasil surveinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Justru ini akan membuat iklim investasi dan perekonomian bergairah, para pengusaha logistik atau pemilik kendaraan akan diuntungkan secara ekonomi,"
Lebih lanjut, Aan memaparkan hasil survei BPS yang mengungkap manfaat sosial dan infrastruktur dari kebijakan zero ODOL. Salah satunya adalah potensi penurunan angka kecelakaan sebesar 22,4% yang melibatkan angkutan logistik. Selain itu, efisiensi dan penghematan infrastruktur bisa mencapai Rp 1,4-2,8 triliun per tahun. Angka yang fantastis, bukan?
Truk ODOL, bak duri dalam daging, juga menjadi kontributor kedua tertinggi penyebab kecelakaan di jalan setelah sepeda motor. Persentasenya mencapai 10-12% dari total kecelakaan yang terjadi. "Mari kita sukseskan Zero kendaraan over dimension over load pada 2027, dengan niat baik, kita bisa menyelamatkan korban lalu lintas karena satu nyawa terlalu banyak. Komitmen kita hari ini akan menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan," tegas Aan.
Pernyataan ini disampaikan Aan saat memberikan pengarahan umum dalam Focus Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan di Surabaya, Jawa Timur. "Saya ingin mengajak kita semua, termasuk teman-teman dari asosiasi transporter, pengusaha logistik, ataupun pengemudi, untuk berkomitmen merealisasikan Zero kendaraan over dimension over load di tahun 2027. Ini tidak bisa ditunda lagi, sesuai arahan bapak Presiden, karena dampaknya luar biasa, terutama untuk keselamatan," pungkas Aan.
Dengan kata lain, zero ODOL bukan hanya tentang menekan angka kecelakaan dan kerusakan infrastruktur, tetapi juga tentang menciptakan iklim investasi yang sehat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebuah visi besar yang membutuhkan komitmen dari semua pihak.
