fixmakassar.com – Di tengah badai ketidakpastian ekonomi global, Indonesia mengambil inisiatif untuk mempererat tali kerja sama perdagangan antara negara-negara ASEAN dan Uni Eropa. Bak nahkoda kapal yang mencari pelabuhan aman, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menekankan pentingnya kemitraan ini sebagai jangkar stabilitas di tengah gelombang ketegangan dunia.
Pertemuan Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa ke-21, yang menjadi bagian dari rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-57 di Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi panggung bagi Indonesia untuk menyuarakan ambisinya. Roro Esti menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong peningkatan kerja sama yang substantif antara ASEAN dan Uni Eropa.

Lebih lanjut, Roro Esti menyoroti tantangan ekonomi regional dan global yang semakin kompleks. Ketegangan geopolitik yang berkecamuk telah menciptakan ketidakpastian yang mengganggu rantai pasok dan menghadirkan tantangan berat bagi dunia usaha, terutama bagi UMKM.
Untuk mengatasi tantangan ini, Roro Esti menekankan pentingnya implementasi sistem perdagangan multilateral yang terprediksi, transparan, bebas, adil, inklusif, berkelanjutan, dan berbasis aturan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Dengan adanya tantangan ekonomi dan ketegangan global, maka saya rasa penting untuk membina kerja sama ekonomi yang lebih erat antara ASEAN dan Uni Eropa," ujar Roro Esti, seperti dikutip fixmakassar.com – , Sabtu (5/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Roro Esti juga menyampaikan apresiasi kepada Uni Eropa atas rampungnya perundingan Indonesia European Union Comprehensive Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang telah berjalan hampir sembilan tahun. Ia berharap agar penandatanganan perjanjian tersebut dapat segera direalisasikan, membuka lembaran baru dalam hubungan dagang Indonesia dan Eropa.