fixmakassar.com – Serikat buruh dunia, IndustriALL Global Union, baru-baru ini mengungkapkan sebuah fakta menarik: negara-negara yang melindungi hak-hak buruh justru menjadi magnet bagi investasi asing. Ibarat tanaman yang butuh pupuk, investasi asing ternyata lebih tertarik tumbuh subur di negara yang memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi para pekerjanya. Hal ini disampaikan oleh Assistant General Secretary IndustriALL Global Union, Kemal Ozkan, dalam konferensi pers di Jakarta.
Ozkan menjelaskan, data investasi menunjukkan tren yang jelas: investasi asing cenderung mengalir deras ke negara-negara dengan sistem perlindungan buruh yang kuat. "Perlindungan buruh dan hak asasi manusia menjadi kunci," tegasnya. Negara yang mengabaikan hal ini justru dianggap berisiko tinggi oleh investor asing, karena potensi kerugian investasi yang lebih besar. Seperti pepatah, "mencegah lebih baik daripada mengobati," investor lebih memilih berinvestasi di tempat yang aman dan terjamin.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menambahkan bahwa meskipun Indonesia telah menandatangani berbagai perjanjian dagang, seperti IEU-CEPA, hal itu tak lantas menjamin terciptanya lapangan kerja baru. Ia menyoroti kecenderungan investasi yang lebih banyak masuk ke sektor padat modal, bukan sektor riil yang menyerap banyak tenaga kerja. Indonesia, menurut Iqbal, berisiko hanya menjadi pasar bagi produk-produk asing, karena perjanjian dagang tersebut justru memberikan akses bebas bea masuk bagi barang-barang impor.
Iqbal menegaskan kembali pentingnya perlindungan buruh sebagai kunci daya tarik investasi. "Negara yang melindungi buruh, dialah yang maju," ujarnya, menggemakan pernyataan IndustriALL Global Union. Indonesia, menurutnya, perlu fokus pada sektor riil dan memberikan upah layak bagi para pekerja agar dapat menarik investasi yang benar-benar bermanfaat bagi rakyatnya. Ibarat membangun rumah, fondasi yang kuat—dalam hal ini perlindungan buruh—sangat krusial untuk membangun perekonomian yang kokoh dan berkelanjutan.