fixmakassar.com – Pemerintah Presiden Prabowo Subianto memasang target ambisius: pertumbuhan ekonomi 5,2% di tahun 2025. Menteri Airlangga Hartarto, bagai nahkoda yang memandu kapal ekonomi Indonesia, mengungkapkan strategi jitu untuk mencapai hal tersebut. Konsep "Indonesia Incorporated" menjadi kunci utamanya, sebuah orkestrasi sinergis antara pemerintah, pelaku usaha, media, dan UMKM. Layaknya sebuah simfoni, setiap elemen berperan penting dalam menciptakan harmoni ekonomi yang kuat.
Dalam sambutannya di Pesta Rakyat 2025 di Smesco Convention Hall, Jakarta (22/8/2025), Airlangga menjelaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama. "Bapak Presiden meminta kita mendorong Indonesia Incorporated," tegasnya, "Pemerintah, pengusaha, media, UMKM, kita semua harus bersama-sama menjaga ketahanan ekonomi Indonesia."

Pemerintah tak hanya berteori. Berbagai instrumen strategis dikerahkan untuk mendorong produksi industri. Peningkatan belanja modal, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dialokasikan hingga Rp 320 triliun (naik dari Rp 300 triliun tahun ini), subsidi bunga Rp 36,5 triliun, serta kemudahan perizinan dan sertifikasi halal gratis, menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Layaknya pupuk yang menyuburkan tanaman, kebijakan ini diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi nasional.
Salah satu contoh sinergi yang nyata adalah kolaborasi Sampoerna Retail Community (SRC) dengan berbagai BUMN seperti Bulog, Pos Indonesia, Telkomsel, BRI, dan Pertamina Retail. Program ini menaungi lebih dari 250 ribu UMKM, menunjukkan betapa kuatnya kolaborasi sektor swasta dan BUMN dalam mendukung UMKM. "Ini adalah dukungan luar biasa yang menunjukkan kerja sama dalam rangka Indonesia Incorporated," puji Airlangga.
Selain KUR, pemerintah juga meningkatkan belanja modal hingga 17,94% (year-on-year/YoY). Investasi pun meningkat pesat, mencapai Rp 924 triliun, sementara impor barang modal naik 32,5% secara tahunan. Pemerintah juga telah menggelontorkan bantuan ekonomi sebesar Rp 61 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat. Deregulasi perizinan, termasuk investasi dan sertifikasi halal gratis, juga menjadi bagian penting dari strategi ini.
"Pemerintah ingin kita tetap optimis," kata Airlangga. "Kita permudah perizinan, termasuk NIB untuk UMKM, dan sertifikasi halal gratis. Digitalisasi dan e-government juga kita dorong untuk UMKM agar terdata dengan baik." Semua langkah ini, bagai kepingan puzzle yang saling melengkapi, diharapkan mampu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 5,2% di tahun 2025.