Berita  

Perang Dagang Memanas: Trump Dituding Jadi Dalang Keributan!

Mahadana
Perang Dagang Memanas: Trump Dituding Jadi Dalang Keributan!

fixmakassar.com – Badai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali bergemuruh, bagai dua raksasa yang saling unjuk gigi. Aksi saling balas dalam bentuk penetapan tarif dan kontrol ekspor produk strategis semakin memperkeruh suasana, mengancam stabilitas ekonomi global.

fixmakassar.com – Ketegangan ini bermula ketika China memperketat ekspor logam tanah jarang pada Kamis (9/10), sebuah langkah yang dipandang AS sebagai bentuk permusuhan. Presiden Trump pun tak tinggal diam, langsung mengancam dengan tambahan tarif hingga 100% untuk produk-produk China pada Jumat (10/10).

 Perang Dagang Memanas: Trump Dituding Jadi Dalang Keributan!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

fixmakassar.com – Namun, Beijing punya pandangan berbeda. Mereka menuding perluasan pembatasan terhadap perusahaan-perusahaan China oleh AS sebagai akar masalahnya. Langkah ini memaksa mereka untuk memperketat ekspor mineral penting yang krusial untuk produksi barang elektronik, mobil, dan semikonduktor.

fixmakassar.com – Terlepas dari siapa yang memulai, eskalasi ini telah mengguncang pasar global dan menciptakan ketidakpastian ekonomi. Negosiasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan pun terancam kandas di tengah jalan.

fixmakassar.com – Meski demikian, Kementerian Perdagangan China menyatakan tetap membuka pintu dialog. Namun, mereka menegaskan bahwa dialog akan sulit terwujud jika AS terus melancarkan ancaman dan tindakan baru.

fixmakassar.com – "Bagi Beijing, eskalasi ini sebenarnya bisa dihindari jika pemerintahan Trump tidak menambah pembatasan pada akhir September, yang secara signifikan meningkatkan jumlah entitas China dalam daftar kontrol ekspornya," ungkap para ahli dan analis China.

fixmakassar.com – Profesor hubungan internasional di Universitas Renmin, Jin Canrong, yang juga penasihat pemerintah, berpendapat bahwa setiap pembatasan yang dilakukan Beijing adalah respons terhadap serangkaian kebijakan Washington. "Setelah menyerang China, AS kini berpura-pura tidak bersalah dan bahkan mencoba berperan sebagai korban," tulisnya di media sosial Weibo.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *