fixmakassar.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi menjadi lokomotif ekonomi baru bagi Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa program ini dapat memicu perputaran uang hingga Rp 86 triliun di sektor pangan lokal.
Zulhas menjelaskan, kebutuhan bahan pangan untuk MBG sangat besar, mulai dari telur, ayam, ikan, sayuran, hingga buah-buahan. "Bayangkan, 82,9 juta potong ayam, ikan, mangkuk sayur, buah. Ini efek domino yang luar biasa," ujarnya dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit 2025 di JCC, Jakarta.

Menurut perhitungan fixmakassar.com – , potensi ekonomi dari MBG mencakup:
- Telur: 368 ribu ton/tahun (Rp 11 triliun/tahun)
- Ikan: 415 ribu ton/tahun (Rp 17,85 triliun/tahun)
- Daging ayam: 663 ribu ton/tahun (Rp 26,5 triliun/tahun)
- Beras: 2,3 juta ton/tahun (Rp 31 triliun/tahun)
"Di Jawa Barat saja, harga telur dan ayam sudah naik hampir 10% karena MBG. Ini adalah bukti nyata dampak ekonomi kerakyatan yang ditimbulkan," imbuh Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas menekankan bahwa MBG bukan sekadar program sosial, tetapi juga investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ia menyoroti rendahnya rata-rata IQ masyarakat Indonesia saat ini, yang menurutnya menjadi penghambat kemajuan bangsa.
"Negara maju atau miskin, itu tergantung cara mengelolanya, tergantung produktivitasnya, tergantung manusianya. Kalau gizinya kurang, fisiknya lemah, IQ-nya rendah," tegasnya.
Zulhas berharap, melalui MBG, generasi muda Indonesia akan mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga dapat meningkatkan IQ rata-rata hingga 120. "Dengan IQ yang lebih tinggi, kita baru bisa bersaing dengan negara lain," pungkasnya. Tahun depan, program ini akan menyasar 82,9 juta anak-anak Indonesia, ibu hamil, dan balita. fixmakassar.com – meyakini dampak positifnya akan terasa dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.






