Berita  

Jurus Ampuh Purbaya: AI Berantas Mafia di Bea Cukai!

Mahadana

fixmakassar.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Jakarta. Sidak ini bak "operasi senyap" untuk menguji ketajaman sistem pengawasan Bea Cukai dalam memberantas praktik ilegal yang menggerogoti keuangan negara.

Salah satu fokus utama Purbaya adalah praktik under invoicing, sebuah "permainan kotor" dengan mencantumkan nilai faktur di bawah harga sebenarnya. Tujuannya jelas, mengurangi bea masuk atau pajak yang harus dibayarkan. Praktik ini, yang bagaikan "benalu" bagi negara, sebelumnya juga menjadi sorotan tajam Presiden Prabowo Subianto.

 Jurus Ampuh Purbaya: AI Berantas Mafia di Bea Cukai!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Saya ingin menguji, seberapa canggih sistem Bea Cukai kita? Mampukah dioptimalkan untuk memberantas under invoicing yang dikritik Bapak Presiden?" tegas Purbaya usai sidak.

Purbaya mengakui bahwa sistem pengawasan yang ada sudah cukup baik, namun belum mencapai level optimal. Ibarat "pedang yang belum diasah", sistem ini masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengimplementasikan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam tiga bulan ke depan.

"Sistem yang ada sudah cukup bagus, tapi belum pada level di mana saya bisa memantau kapal yang melakukan under invoicing secara online. AI-nya belum dikembangkan. Dalam tiga bulan ke depan, kita akan kembangkan sistem AI yang lebih mumpuni," jelas Purbaya.

Langkah ini juga sejalan dengan persiapan Lembaga Nasional Single Window (LNSW) di bawah Kemenkeu sebagai pusat intelijen berbasis teknologi informasi. Purbaya berjanji akan menempatkan "orang-orang terbaik" di sana untuk menutup celah-celah kebocoran yang selama ini merugikan negara.

"Kita bentuk tim yang terdiri dari 10 orang ahli, termasuk ahli matematika, untuk menganalisis potensi kebocoran perdagangan. Ini adalah kelanjutan dari upaya memperkuat LNSW, Bea Cukai, dan juga Direktorat Jenderal Pajak," imbuhnya.

Purbaya menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem penerimaan negara secara menyeluruh. "Ke depannya, saya berharap dapat memantau aktivitas kapal di pelabuhan secara real-time melalui command center. Kita akan membangun sistem yang terintegrasi secara utuh," pungkasnya. Dengan jurus AI ini, Purbaya berharap dapat membabat habis praktik ilegal dan mengamankan pundi-pundi negara.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *