Berita  

Headline: Kementan & TNI AL Bersinergi: 10.000 Ha Lahan Digenjot!

Mahadana
Headline: Kementan & TNI AL Bersinergi: 10.000 Ha Lahan Digenjot!

fixmakassar.com – Demi mewujudkan mimpi swasembada kedelai, Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dalam sebuah gebrakan ambisius. Bak gayung bersambut, sinergi ini diwujudkan dengan pengembangan 10.000 hektare (ha) lahan binaan TNI AL yang akan difokuskan untuk produksi kedelai.

Mentan Andi Amran Sulaiman menyatakan kesiapannya untuk menyuplai benih unggul, yang diharapkan mampu mendongkrak produktivitas lahan hingga 3-4 ton per ha. "Kedelai Garuda Merah Putih ini luar biasa, produksinya 4 ton per hektare. Kita sudah sepakat dengan Pak Kasal untuk kita kembangkan di lahan 10 ribu hektare. Kami dari Kementan siapkan benihnya, alat mesin pertanian, dan sarana produksi lainnya," ujarnya usai panen raya kedelai di Lampung Utara, Rabu (29/10/2025).

Headline: Kementan & TNI AL Bersinergi: 10.000 Ha Lahan Digenjot!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Amran menambahkan, kedelai adalah komoditas prioritas yang harus segera mandiri. "Masalah pangan adalah masalah strategis. Pangan kita termasuk padi, jagung, kedelai, ayam, telur, minyak goreng, dan seterusnya. Yang belum swasembada adalah kedelai dan ini adalah tugas berat," jelasnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, kolaborasi pertahanan dan pangan adalah kunci kemandirian bangsa. "Hari ini kita memulai langkah besar menuju swasembada kedelai yang dikawal oleh TNI. TNI AD ditugaskan menjadi penunjang swasembada beras, TNI AL sebagai motor penggerak swasembada kedelai, sementara TNI AU turut memberikan dukungan lahan. Jadi kita tidak hanya berbicara stabilitas, tapi juga produksi untuk mendukung pembangunan ekonomi," tegasnya.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah. "TNI Angkatan Laut melalui program Pemberdayaan Wilayah Pertahanan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder dalam berbagai program," terangnya.

Sebagai informasi, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produktivitas kedelai nasional saat ini masih berada di angka 1,623 ton per ha. Produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 10% dari total kebutuhan. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat segera lepas dari ketergantungan impor kedelai. fixmakassar.com – akan terus memantau perkembangan program ini.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *