fixmakassar.com – Kabar gembira bagi para pencari cuan! Badan Pusat Statistik (BPS) berencana membuka pintu rezeki bagi 190 ribu orang untuk menjadi petugas sensus ekonomi nasional yang akan digelar pada Juni-Juli 2026. Ini adalah kesempatan emas untuk berkontribusi pada perekonomian bangsa sekaligus menambah pundi-pundi rupiah.
Sensus ekonomi yang dihelat setiap 10 tahun sekali ini bertujuan untuk memotret secara komprehensif denyut nadi perekonomian Indonesia. Wakil Kepala BPS, Sonny Harry Budiutomo Harmadi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan dimulai pada Januari 2026, dengan proses rekrutmen yang akan dimulai pada Februari 2026.

"Kami membutuhkan 190 ribu pejuang data di lapangan. Mahasiswa, dosen, akademisi, semua dipersilakan bergabung karena ini adalah proyek padat karya berskala nasional," ujar Sonny, seperti dikutip fixmakassar.com – , Sabtu (22/11/2025).
Soal bayaran? Jangan khawatir! Sonny membocorkan bahwa upah yang akan diterima cukup menggiurkan, berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per bulan. "Bayaran akan disesuaikan dengan jumlah responden yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak, semakin besar pula rezeki yang didapat," imbuhnya. Ini seperti memanen rezeki di ladang data!
Sonny menekankan bahwa sensus ekonomi adalah agenda krusial bagi BPS untuk mendata seluruh pelaku usaha, dari skala rumahan hingga korporasi raksasa. Pemilihan rentang waktu 10 tahun didasarkan pada asumsi bahwa dalam kurun waktu tersebut, struktur ekonomi dapat mengalami perubahan signifikan.
Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangatlah dibutuhkan, termasuk Pemerintah Provinsi Riau yang merupakan pusat ekonomi terbesar kedua di Sumatera. "Terima kasih atas dukungan Pemprov Riau. Bapak Gubernur telah mengundang para pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha dan akademisi, untuk bersama-sama menyukseskan sensus ekonomi pada Juni-Juli 2026," pungkas Sonny. Jadi, siapkan diri Anda untuk menjadi bagian dari sejarah perekonomian Indonesia!






