fixmakassar.com – Impian para pengemudi yang melintas di Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) untuk sementara waktu masih bisa bernapas lega. Pasalnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sang pengelola jalan tol, belum memberlakukan penyesuaian tarif. Ibarat menunggu durian runtuh, kenaikan tarif ini tertunda karena Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih menagih janji perbaikan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Menurut Ni Komang Rasminiati, Sekretaris BPJT Kementerian PU, Jasa Marga harus memenuhi dulu "pekerjaan rumah" SPM sebelum bisa mengetuk palu kenaikan tarif. Kenaikan tarif tol, layaknya siklus alam, seharusnya dievaluasi setiap dua tahun sekali.
"Saat ini Cipularang sedang berpacu dengan waktu untuk menindaklanjuti perbaikan hasil pemeriksaan SPM sebagai syarat penyesuaian tarif. Jika mereka gesit, hak penyesuaian tarif setiap dua tahun itu bisa segera kami proses," jelas Rasminati dalam konferensi pers di Kementerian PU, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Rasminati menambahkan, ruas tol lain umumnya juga menyesuaikan tarif setiap dua tahun, namun dengan waktu yang berbeda-beda. "Dari sekian banyak ruas tol yang beroperasi, penyesuaian tarif reguler dilakukan setiap dua tahun, namun waktunya tidak seragam," imbuhnya.
Sebagai informasi tambahan, aturan mengenai penyesuaian tarif tol tertuang dalam Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang No. 38/2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 15/2005 tentang Jalan Tol. Evaluasi tarif dilakukan oleh BPJT dengan mempertimbangkan pengaruh inflasi.
Terakhir kali tarif Tol Cipularang mengalami penyesuaian adalah pada 5 Juni 2023, berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No. 496/KPTS/M/2023 dan No. 533/KPTS/M/2020. Jadi, untuk saat ini, dompet para pengguna Tol Cipularang masih aman dari "serangan" tarif baru.
