fixmakassar.com – Kabar tak sedap berhembus dari Amerika Serikat, di mana perusahaan ritel raksasa, Target, dikabarkan akan merumahkan sekitar 1.000 karyawan korporatnya. Langkah pahit ini diambil sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan, bak perahu yang oleng di tengah badai, mencoba menyeimbangkan diri agar tak karam.
Selain PHK, Target juga membatalkan rencana perekrutan untuk 800 posisi yang sebelumnya telah dibuka. CEO Target, Michael Fiddelke, dalam memo internalnya menjelaskan bahwa keputusan ini diambil demi meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan di masa depan. Ibarat seorang pelari, Target ingin memangkas bobot yang menghambat agar bisa melesat lebih cepat.

PHK ini akan berdampak pada sekitar 8% dari total tenaga kerja korporat global Target. Langkah ini menjadi sinyal bahwa perusahaan yang berbasis di Minneapolis ini tengah menghadapi tantangan yang tidak ringan. Penurunan penjualan dan dampak negatif dari perubahan program DEI menjadi beberapa faktor pemicu.
Kondisi ekonomi yang kurang kondusif serta persaingan sengit dari para raksasa ritel lainnya seperti Walmart, Amazon, dan Costco turut memperburuk keadaan. Pelanggan pun kini lebih selektif dalam berbelanja, mengurangi pembelian barang-barang rumah tangga dan pakaian dari Target.
Juru bicara Target menegaskan bahwa PHK ini bukan semata-mata untuk memangkas biaya. Lebih dari itu, ini adalah upaya untuk menata ulang organisasi agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih gesit dan efektif. Target berharap, dengan langkah ini, mereka dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan kembali meraih kejayaan.
