Berita  

Siap-siap Nataru! Harga Daging & Telur Dijamin Aman, Ini Bocorannya

Mahadana
Siap-siap Nataru! Harga Daging & Telur Dijamin Aman, Ini Bocorannya

fixmakassar.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), kekhawatiran masyarakat akan lonjakan harga kebutuhan pokok, khususnya daging sapi dan telur ayam, kerap membayangi. Namun, angin segar berembus dari Jakarta, di mana pemerintah bersama asosiasi peternak memastikan pasokan aman dan harga terkendali. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Harga Pangan yang dipimpin Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, pada Kamis (18/12/2025) di Kantor Badan Pangan Nasional.

Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (GAPUSPINDO) melalui Joni Liano menegaskan, stok sapi untuk kebutuhan Nataru melimpah ruah, jauh dari kata kekurangan. Harga jual di tingkat produsen pun diproyeksikan tetap berada di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) pemerintah, yaitu Rp 56.000-Rp 58.000 per kilogram. "Ini bukan kenaikan harga, melainkan penyesuaian yang wajar," terang Joni, menjelaskan bahwa harga beli sapi hidup saat ini sekitar US$ 3,65, masih di bawah ambang batas HAP. Ia ibaratkan HAP sebagai kompas yang menjaga arah harga agar tidak tersesat di tengah gejolak pasar.

Siap-siap Nataru! Harga Daging & Telur Dijamin Aman, Ini Bocorannya
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Landasan kuat dalam menjaga stabilitas ini adalah Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024. Untuk HAP tingkat produsen sapi hidup, ditetapkan Rp 56.000-Rp 58.000 per kg. Sementara di tingkat konsumen, HAP untuk daging sapi segar/chilled paha depan adalah Rp 130.000 per kg, paha belakang Rp 140.000 per kg, paha depan beku Rp 105.000 per kg, dan daging kerbau beku Rp 80.000 per kg.

Beralih ke telur ayam, Ketua Umum Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso memberikan kabar gembira. Harga telur, yang sempat bergejolak, kini mulai melandai. "Jika ada kabar harga telur menembus Rp 30.000/kg, itu pasti bukan ulah peternak," tegas Yudianto. Ia menuding adanya oknum middleman atau perantara yang mempermainkan harga, menciptakan benang kusut dalam rantai pasok pangan strategis ini.

Menanggapi praktik middleman yang meresahkan, Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman tak akan tinggal diam. Ia menegaskan, pemerintah akan bertindak tegas, bukan lagi sekadar imbauan. "Yang melanggar HET (Harga Eceran Tertinggi) akan kami tindak, bukan lagi imbauan. Satgas Pangan akan langsung turun ke lapangan," ancam Amran, seolah menghunus pedang keadilan untuk menertibkan pasar.

Amran menekankan, kebijakan pengamanan pasokan dan harga pangan ini adalah upaya menyeimbangkan kepentingan produsen, pedagang, dan konsumen. Pemerintah, melalui Badan Pangan Nasional, kementerian/lembaga terkait, dan pemerintah daerah, akan terus menggelar operasi pasar, memperkuat distribusi, dan mempercepat program stabilisasi pangan sepanjang periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). "Kita harus bergandengan tangan, berkolaborasi. Intinya, kita ingin produsen bahagia, pedagang untung, dan konsumen tersenyum," pungkas Amran, menyerukan kolaborasi sebagai kunci sukses Nataru yang harmonis.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *