fixmakassar.com – Kabar gembira bersemi di tengah sawah Indonesia! Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan optimis menyampaikan bahwa dalam dua bulan ke depan, Indonesia berpotensi besar untuk mencapai swasembada pangan. Sebuah harapan yang membumbung tinggi, seiring dengan upaya keras memajukan sektor pertanian.
fixmakassar.com – Amran menjelaskan, kunci dari optimisme ini adalah tidak adanya lagi impor pangan yang dilakukan saat ini. Ibarat bahtera yang berlayar tanpa hambatan, produksi pangan dalam negeri terus digenjot untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.

fixmakassar.com – "Alhamdulillah, mudah-mudahan tak ada aral melintang," ujar Amran di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025). "Dua bulan ke depan, kurang lebih tiga bulan, Insyaallah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan tak ada iklim ekstrem, kita swasembada." Ungkapnya penuh harap.
fixmakassar.com – Lebih lanjut, Amran memaparkan data produksi beras yang menggembirakan. Hingga saat ini, produksi beras telah mencapai 33,1 juta ton (Januari-November). Diproyeksikan, hingga akhir tahun, Indonesia mampu menghasilkan 34 juta ton beras. Sebuah peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 30 juta ton.
fixmakassar.com – "Perkiraan produksi 34 juta ton di akhir tahun. Dibandingkan tahun lalu produksi kita hanya 30 juta ton," jelas Amran. Peningkatan produksi ini, lanjutnya, berdampak positif pada stabilitas harga beras di pasar.
fixmakassar.com – Bahkan, Amran mengungkapkan bahwa beras mengalami deflasi hingga 0,13% pada bulan ini. "Khusus bulan ini, beras terjadi deflasi yaitu minus 0,13%. Dari 5 tahun terakhir, ini pertama di bulan September. Di saat paceklik itu bisa ditunjukkan datanya, data inflasi minus 0,13%," pungkasnya. Sebuah angin segar di tengah tantangan ekonomi global.